SIKK

Urgensi “Civic Education” untuk Bina Cinta Tanah Air bagi Diaspora Indonesia di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)

Kota Kinabalu, Malaysia — Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kegiatan pengabdian dengan tema “Urgensi Civic Education untuk Bina Cinta Tanah Air bagi Diaspora Indonesia di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)”, Sabah, Malaysia pada Selasa (12/02/25).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa-siswi SIKK terhadap pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, terutama bagi diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri. Civic education menjadi krusial dalam membentuk karakter serta kesadaran kebangsaan agar para siswa tetap memiliki keterikatan dengan Indonesia meskipun berada di negara lain.

Rombongan UMY yang dipimpin oleh Dr. Sugito, S.I.P., M.Si. (Ketua Program Studi) terdiri dari Sidiq Ahmadi, S.I.P., M.A. (Sekretaris Program Studi), Zain Maulana, M.A., Ph.D. (Direktur Program Internasional Prodi HI), Dr. Ratih Herningtyas, S.I.P., M.A. (Ketua Program Pengabdian Prodi HI), dan Sri Suhart (Staf).

Kedatangan rombongan disambut dengan hangat oleh Kepala SIKK, Sahyuddin, S.Pd., M.A., TESOL, beserta jajaran wakil kepala sekolah dan staf dari berbagai divisi, seperti Humas, Kesiswaan, Litbang, CLC, serta Sarpras. Sambutan hangat ini merupakan cerminan keterbukaan SIKK dalam bersinergi dengan institusi pendidikan Indonesia dalam mendukung penguatan identitas nasional bagi generasi muda di luar negeri.

Sebanyak 40 siswa-siswi SIKK turut berpartisipasi aktif dalam diskusi materi seputar civic education ( pelajaran kewarganegaraan) dengan media wayang kulit.  Melalui sesi edukatif ini pelajar sikk diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan berkontribusi bagi Indonesia di masa depan.

Penggunaan wayang sebagai media edukatif ini tentunya memiliki latar belakang  dan nilai filosofis yang penting.  Selain sebagai media inovatif untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan, dan minat siswa dalam proses belajar, wayang juga memiliki seni dan nilai budaya tradisional yang penting untuk diketahui siswa-siswi.

Wayang diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti bayang-bayang. Wayang asli terbuat dari kulit sapi dan gagangnya terbuat tari tanduk kerbau bule. Wayang yang mulai muncul sejak 1500 Masehi (saat Kerajaan Islam Demak) ini dapat menjadi refleksi bayangan dari kehidupan manusia.

Salah satu pemateri, Dr. Ratih Herningtyas, S.I.P., M.A. menyatakan alasan mengapa mengambil tokoh wayang Kresna dan Gatot Kaca dalam pembelajaran kali ini.   Beliau memaparkan bahwa Tokoh Kresna disebut sebagai ahli diplomasi dan  Gatot Kaca melambangkan bentuk keberanian, pengorbanan dan  cinta tanah air.

“Wayang Mahabaratha mengajarkan bahwa  kebenaran yang jumlahnya sedikit dapat mengalahkan keburukan yang jumlahnya lebih banyak.  Sebagaimana pandawa mengalahkan Kurawa. Strategi adalah kuncinya, bagaimana Arjuna menjadi penentu kemenangan Pandawa atas Kurawa dengan bantuan Kresna. Diperlukan adanya keberanian, usaha, kerjasama, intelektual dan  sikap berani berkorban seperti Gatot Kaca yg tidak pernah kalah dalam berperang, meski akhirnya merelakan dirinya mati untuk membela kebenaran,” jelasnya dengan penuh semangat.

Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa berkaitan dengan konteks hubungan internasional antara bangsa, tokoh Kresna menjadi spesial.  Tidak sembarang orang bisa menjadi ahli diplomasi karena untuk menjadi seorang ahli diplomasi atau negosiator unggul diperlukan komunikasi yang baik dan berhati-hati dalam menyampaikan informasi.

Seluruh siswa begitu antusias mendengarkan cerita wayang dari dosen-dosen UMY ini.  Media wayang berhasil menyihir kepenasaran mereka tentang cerita yang disampaikan.  Dari awal sampai akhir, siswa menyaksikan pemaparan materi dengan semangat.

Salah satu siswa kelas 12, Jilan menyampaikan “Banyak hal baru yang saya pelajari.  saya senang bisa mengenal tradisi kita yang memiliki banyak cerita dan nilai yang bisa dipetik,” tukasnya setelah selesai acara.

Acara ditutup dengan pemberian cendera mata dari pihak UMY kepada SIKK.  Pihak UMY memberikan koleksi wayang mereka dengan belasan buku cerita perwayangan karya R.A. Kosasih, mulai dari kisah Mahabarata, Bharatayuda, Pandawa Seda, Gatot Kaca, Arjuna Wiwaha, dan lain sebagainya.  (*)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *