Sahyuddin, M.A. TESOL
Sabah, 19-21 Januari 2024. Dalam rangka penerimaan siswa baru Tahun Pelajaran 2024/2025, tim dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu melakukan sosialisasi di beberapa gugus Community Learning Center (CLC) di wilayah Sabah yang berlangsung mulai tanggal 19 sampai dengan 21 Januari 2024. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Sahyuddin, S. Pd., MA TESOL tersebut dibagi dalam lima titik yang berbeda dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa dan juga calon siswa CLC yang berencana melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik itu di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, maupun di Indonesia melalui skema beasiswa ADEM Repatriasi dan juga Yayasan.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh Koordinator Penghubung (KP) CLC, Guru Bina dan Guru Pamong, orang tua siswa dan juga calon siswa dan bahkan di salah satu CLC juga di hadiri oleh CEO Perusahaan yang membawahi CLC. Adapun materi sosialisasi terbagi menjadi dua, yaitu tentang persyaratan dan tahapan seleksi untuk mendaftar menjadi siswa dan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan juga bagaimana cara mendaftar dan syarat untuk mendapatkan beasiswa ADEM Repatriasi dan Yayasan bagi calon siswa yang berencana melanjutkan studinya ke Indonesia. Sebagai informasi bahwa pada Pelajaran 2024/2025 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu akan menerima sejumlah 147 siswa yang terdiri dari 36 siswa untuk Jurusan IPA, 36 siswa Jurusan IPS, 25 siswa Jurusan Kuliner, 25 siswa Jurusan Hospitality dan 25 siswa Jurusan Teknik Pesawat Udara, dan untuk beasiswa ADEM kouta siswanya meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 370 siswa.
Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Sahyuddin, S. Pd., MA TESOL, dalam berbagai kesempatan sosialisasi menyampaikan bahwa pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi masa depan siswa dan juga orang tua siswa karena melalui pendidikan akan mampu membuka berbagai kesempatan untuk meningkatkan derajat sosial dan ekonomi keluarga di masa yang akan datang. Kepala sekolah mengigatkan juga bahwa keputusan siswa calon siswa melanjutkan sekolah di SIKK atau di Indonesia perlu adanya diskusi antara orang tua dan anaknya sehingga terbangun saling pemahaman antara orang tua dan anaknya dalam mendukung pendidikan anaknya ke depan. Hal ini diingatkan terutama kepada calon siswa yang berencana melanjutkan sekolah ke Indonesia melalui beasiswa ADEM Repatriasi dan Yayasan mereka akan menghadapi berbagai shock culture dan masalah khususnya pada tahun-tahun awal masa studinya.