SIKK

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Gelar Sosialisasi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dan KIP-K untuk Anak Pekerja Migran Indonesia di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan Community Learning Centre di Sabah, Malaysia

Kota Kinabalu, 12 Agustus 2025 –Tim dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang diwakili oleh Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, S.E., M.A., selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Jakarta dan Dr. Muni Ika, S.Pd., M.Pd., Ketua Tim Kerja ADik dan KIP-K PPAPT melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dalam rangka Sosialisasi Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi dan KIP-K bagi Anak Pekerja Migran Indonesia yang ada di Sabah, Malaysia.

Didampingi oleh Kepala SIKK, Sahyuddin, S.Pd., MA TESOL, Tim melakukan kunjungan terlebih dahulu ke KJRI Kota Kinabalu dan disambut oleh Acting Konsul KJRI Kota Kinabalu, Emmanuel T. Ginting, Irhamna Fithriya selaku Kepala Kanselerai, dan Machdniar Nisfah selaku Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya.

Dalam sambutannya, Acting Konsul KJRI Kota Kinabalu menyampaikan bahwa keberadaan SIKK dan CLC sangat membantu anak-anak pekerja migran Indonesia dalam memperoleh layanan Pendidikan.  Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikdasmen dan Kemdiktisaintek yang telah membantu anak-anak pekerja migran untuk melanjutkan pendidikannya khususnya melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM),  Repatriasi dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Repatriasi, dan KIP-K.

Pada tahun ajaran 2023/2024, ada 91 orang yang melanjutkan ke PTN dan PTS yang terdiri dari 61 orang penerima beasiswa ADik, 13 orang beasiswa KIP-K, 1 orang beasiswa Garuda dan 16 orang melalui jalur mandiri.  Sementara itu, pada tahun 2025, dari 213 lulusan SMA/SMK di SIKK ada 106 orang yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Indonesia, terdiri atas 82 orang penerima beasiswa ADik, 4 orang penerima beasiswa KIP-K, 6 orang penerima Beasiswa Prestasi Putra-Putri Pekerja Migran Indonesia (BAPPRES-PPMI) dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan 14 orang melalui jalur Mandiri.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran penting dari Kemendikdasmen melalui dukungan anggaran untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan lulusan di SILN, tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SIKK, serta KJRI Kota Kinabalu bersama pihak Imigresen Malaysia yang telah menjalin kolaborasi erat dalam memfasilitasi kelengkapan dokumen perjalanan peserta didik, dan juga PPAPT sebagai pengelola dan pemberi beasiswa ADik dan KIP-K”, ujar Kepala SIKK, Sahyuddin, dalam sambutannya.

Kegiatan sosialisasi beasiswa ADik dan KIP-K di SIKK diikuti lebih dari 300 peserta didik jenjang SMA dan SMK.  Mereka sangat antusias mendengarkan informasi seputar beasiswa yang disampaikan oleh pemateri.

Dalam paparannya, Dr. Henri menjelaskan bahwa Program ADik dan KIP-K merupakan bagian dari Program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam rangka meningkatkan dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

 “Jika memiliki komitmen yang kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, siswa di harapkan akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus dan memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga, membantu orang tua, serta membawa orang tuanya pulang kampung. Pemerintah, sekali lagi, berkomitmen bahwa negara hadir dalam memberikan fasilitas bantuan beasiswa kepada adik-adik sekalian dari luar negeri ini khususnya bagi anak-anak pekerja migran Indonesia”,  tegas beliau penuh semangat.

Pemateri kedua, Dr. Muni lebih jauh menambahkan bahwa  menambahkan bahwa beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi memiliki beberapa sasaran, di antaranya adalah ADik Papua, 3T, disabilitas, dan repatriasi atau anak PMI. Mereka adalah anak-anak yang bersekolah di luar negeri, termasuk di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Hari ini kami hadir untuk memberikan semangat kepada adik-adik sekalian dan menyampaikan bahwa jangan pernah putus semangat.

Kegiatan juga di isi dengan sesi berbagi pengalaman dari alumni SIKK yang menjadi penerima beasiswa ADik dan KIP-K, yaitu Lidya (Undiksha D4 Bahasa Inggris), Wirdawati (UPI S1 Pendidikan Biologi), Ahmad Nur Hadi (UI S1 Ekonomi), Yeri Wuwuk (UI S1 Teknik Mesin), dan Natasha (IPB D4 Manajemen Industri).

Pada sesi sharing alumni disampaikan oleh Natasha, menjelaskan bahwa untuk berhasil di terima di program beasiswa ADik dan KIP-K diperlukan beberapa langkah, seperti dalam memilih program studi membutuhkan pertimbangan yang matang.

Ia menjelaskan di samping berdasarkan nilai rapor, keaktifan dalam berbagai kegiatan dan perlombaan merupakan hasil yang sangat penting karena hal ini dapat mengasah kemampuan sekaligus menambah pengalaman. Ia juga menyarankan untuk memilih jurusan yang benar-benar disukai, diminati, dan disenangi agar proses belajar terasa menyenangkan.

“Lakukan riset mengenai prospek kerja dari jurusan yang dipilih sehingga setelah lulus kita sudah memiliki gambaran karier yang jelas.”

Faktor lain yang berpengaruh Adalah konsultasi dengan guru atau pihak yang berpengalaman untuk mendapatkan masukan berharga. Tidak kalah penting, persiapkan mental agar siap menghadapi tantangan selama kuliah, perbanyak literasi dengan membaca berbagai referensi terkait jurusan dan dunia kerja dan terakhir, jangan lupa untuk memperbanyak doa dan ibadah agar segala usaha mendapatkan kemudahan dan keberkahan.

Di samping melakukan sosialisasi di SIKK, tim juga melakukan kunjungan ke CLC yaitu CLC Hanim di Kota Kinabalu dan CLC SD Cempaka dan CLC SMPT Kundasang. Dalam arahannya di hadapan pengelola, guru dan ratusan siswa SD dan SMP di kedua CLC tersebut, Dr. Henri menyampaikan bahwa  “Anak-anak harus menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi, karena pemerintah hadir memberikan beasiswa ADik dan KIP-K.” Program Beasiswa ADik bertujuan memperluas akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari daerah khusus seperti Papua, wilayah 3T, serta anak pekerja migran Indonesia yang ada di luar negeri, program beasiswa ADik dan KIP-K menjamin keberlangsungan pendidikan bagi penerima, serta memastikan kelancaran studi bagi mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak keadaan darurat. Sementara itu, Dr. Muni mengimbau, “Jangan pernah berpikir untuk berhenti sekolah, gantungkan cita-cita setinggi langit, dan lanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Adik-adik harus berpikir, ‘Saya harus menjadi seorang sarjana.’”

Guru Bina mewakili CLC SMP Kundasang, Selfina Soraya, menyampaikan apresiasi terhadap  kegiatan sosialisasi ini, hal tersebut tentu sangat membantu memberikan pemahaman kepada anak-anak pekerja migran untuk tidak berhenti sekolah pada jenjang SD atau SMP saja, tetapi dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kegiatan tersebut di hadiri oleh alumni di CLC SMP Kundasang penerima beasiswa KIP-K, Minggu Seba Thomas, mahasiswa UNJ S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), yang menyampaikan pesan gunakanlah kesempatan ini untuk belajar lebih giat dan rajin, berani mencoba hal-hal baru, dan membuktikan bahwa kamu layak mendapatkan beasiswa ini. Kehadiran para alumni ini menjadi bukti nyata bahwa Program ADik dan KIP-K telah berjalan sesuai sasaran, yakni memberikan kesempatan pendidikan tinggi bagi anak pekerja migran Indonesia.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, memanfaatkan berbagai program beasiswa yang telah disediakan pemerintah, dan kembali mengabdi untuk kemajuan bangsa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *