Sandakan, Sabah – Kegiatan workshop untuk guru bina dari berbagai Community Learning Center (CLC) di Wilayah Sabah telah sukses diselenggarakan di Sandakan pada tanggal 8-10 November 2024. Acara ini bertujuan untuk menyusun Tujuan Pembelajaran dan merumuskan soal evaluasi terkait Kurikulum Merdeka, yang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Sabah.
Workshop ini secara resmi dibuka oleh Bapak Rafail Walangitan, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Kinabalu. Turut hadir dalam pembukaan acara tersebut adalah Bapak Sahyuddin, Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan CLC, serta Bapak Miraj, Koordinator Penghubung CLC Wilayah Sandakan. Dalam sambutannya, Bapak Rafail Walangitan menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh para guru bina CLC dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang berada di wilayah Sabah.
Kegiatan ini diikuti oleh 55 guru bina yang tersebar di seluruh wilayah Sabah. Selama tiga hari, para peserta workshop mendapatkan bimbingan langsung dari tim pengabdian Prodi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tim pemateri terdiri dari Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd., Ade Romi Rosmia, M.Pd., Mohamad Hadi Ali Mutamam, M.Pd., dan Elly Mellyawati, M.Pd., yang memberikan materi secara komprehensif terkait teknik penyusunan tujuan pembelajaran yang relevan dan efektif, serta cara membuat soal evaluasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Bapak Sahyuddin, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, terutama dalam konteks pendidikan di CLC yang memiliki tantangan tersendiri. “Kami berterima kasih kepada Universitas Pendidikan Indonesia yang telah berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga ilmu yang didapatkan selama workshop dapat diimplementasikan secara optimal di kelas,” tuturnya.
Selama workshop, para guru tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktek langsung dalam menyusun perangkat pembelajaran dan evaluasi yang adaptif dan berbasis kebutuhan peserta didik. Para pemateri memfasilitasi diskusi kelompok dan studi kasus untuk memastikan peserta benar-benar memahami konsep yang disampaikan.
Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd., sebagai ketua tim pemateri, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. Kegiatan ini ditutup pada tanggal 10 November 2024 dengan harapan bahwa para guru yang mengikuti workshop dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam proses pembelajaran di CLC masing-masing. Diharapkan, inisiatif ini akan menjadi langkah awal untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas dan merata bagi anak-anak Indonesia di wilayah Sabah.
Di hari terakhir para peserta yang sudah berhasil menyusun tujuan pembelajaran dan soal evaluasi, serta dilakukan pengesahan hasil workshop bersama dengan Wakasek Kurikulum SIKK yang menandakan bahwa perangkat yang sudah dibuat tersebut dapat digunakan untuk memudahkan dan meningkatan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di seluruh CLC.