SIKK

SIKK dan Agensi Anti Dadah Kebangsaan (AADK) Kota Kinabalu Gelar Seminar Edukatif Cegah Penyalahgunaan Narkoba

 Kota Kinabalu, Malaysia – Dalam upaya membentengi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) menyelenggarakan Seminar Edukasi Pencegahan Narkoba pada Jumat, 1 Agustus 2025. Kegiatan yang berlangsung meriah ini merupakan hasil kolaborasi dengan Agensi Antidadah Kebangsaan Daerah Kota Kinabalu.

Pembukaan seminar di Dewan Futsal SIKK dihadiri oleh seluruh peserta didik dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SIKK, Sahyuddin, menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya rokok, vape, dan minuman keras yang kerap menjadi masalah utama . “Kita harus waspada terhadap rokok dan vape, juga budaya konsumsi minuman keras yang mengancam masa depan generasi muda. Pendidikan dini seperti ini sangat penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan ketahanan diri,” tegas beliau.

Dalam upaya memberikan pemahaman yang tepat sasaran tentang bahaya narkoba, seminar kali ini menerapkan pendekatan berbeda untuk siswa SMP/SMA/SMK dan SD kelas 4-6 melalui dua sesi paralel yang dirancang khusus.  Untuk peserta dari jenjang SMP, SMA, dan SMK, kegiatan berlangsung di Dewan Futsal dengan narasumber Ardar bin Arsad dari Agensi Antidadah Kebangsaan. Sesi ini difokuskan pada pemaparan komprehensif tentang jenis-jenis narkoba terkini yang beredar di kalangan remaja, analisis mendalam dampak fisiologis dan psikologis penyalahgunaan zat adiktif, simulasi situasi tekanan teman sebaya (peer pressure) dan teknik penolakan yang efektif, serta diskusi terbuka tentang konsekuensi hukum bagi pengguna dan pengedar

“Kami sengaja menggunakan pendekatan yang lebih dewasa untuk kelompok ini karena mereka sudah menghadapi risiko nyata pergaulan yang lebih kompleks,” jelas Ardar bin Arsad selaku pembantu Anti Dadah AADK Kota Kinabalu.

Sementara itu, siswa SD kelas 4-6 mendapatkan materi khusus di Aula SMA dari Ramsia binti Tempi selaku pegawai Pencegahan AADK dengan metode yang lebih interaktif.  Materi meliputi pengenalan zat-zat berbahaya melalui media visual yang ramah anak, permainan peran (role play) situasi sehari-hari yang mungkin mereka hadapi, dan pembelajaran tentang cara menjaga diri dan melapor kepada orang dewasa

“Untuk anak-anak, kami fokus pada pembangunan kesadaran dasar dan keterampilan hidup, bukan pada hal-hal yang mungkin terlalu berat untuk usia mereka,” terang Ramsia binti Tempi.Kedua sesi berlangsung interaktif dengan penggunaan multimedia, diskusi kelompok, dan simulasi situasi nyata yang membuat peserta tetap engaged selama penyampaian materi. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan partisipasi aktif dalam setiap aktivitas.

“Kami sengaja mendesain metode penyampaian yang interaktif dan menyenangkan agar materi mudah dipahami,” jelas Ramsia binti Tempi. Para peserta terlihat antusias mengikuti berbagai aktivitas seperti role play, games edukatif, dan sesi tanya jawab yang diselingi pembagian doorprize untuk siswa yang aktif.

Ardar bin Arsad menambahkan, “Pendekatan kami menekankan pada peer education, dimana siswa diajak menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing.”

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SIKK dalam membentuk karakter siswa yang berwawasan global namun tetap berpegang pada nilai-nilai positif. “Kami akan terus mengembangkan program-program preventif semacam ini sebagai investasi untuk masa depan siswa,” tutup Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SIKK, Andi Yakub Taufik. (*)

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *