Kota Kinabalu, 6 September 2024 – Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) kembali menjadi tuan rumah dalam diskusi penting bersama Earthworm Foundation, membahas perencanaan kegiatan pelatihan yang sangat relevan bagi guru-guru Community Learning Center (CLC).
Diskusi ini merupakan kunjungan kedua dari Earthworm Foundation, yang fokus pada rencana pelatihan bertema “Child Abuse: Penanganan dan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Sekolah.”
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak sepakat mengenai urgensi dan kebutuhan untuk memberikan pelatihan terkait penanganan kekerasan dan pelecehan terhadap siswa, yang dapat terjadi di lingkungan sekolah.
Diharapkan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan dalam tahun ini, dengan tujuan membekali guru-guru CLC dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi serta menangani kasus-kasus kekerasan atau pelecehan yang mungkin muncul.
Kepala Sekolah SIKK, Bapak Sahyuddin, S.Pd., MA TESOL, menyampaikan bahwa kerjasama dengan Earthworm Foundation ini merupakan bagian dari komitmen SIKK untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan, tidak hanya di SIKK tetapi juga di CLC.
“Guru-guru kita perlu memahami bagaimana cara yang tepat untuk menangani situasi kekerasan dan pelecehan di sekolah, agar siswa merasa aman dan terlindungi. Pelatihan ini akan menjadi langkah penting untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari kekerasan,” ujar beliau.
Earthworm Foundation, sebagai organisasi yang memiliki pengalaman luas dalam bidang sosial dan kemanusiaan, sangat antusias dalam menjalankan program ini bersama SIKK.
Mereka percaya bahwa pelatihan bagi guru-guru CLC ini akan menjadi landasan penting dalam menciptakan kesadaran dan kemampuan untuk mendeteksi serta mencegah kekerasan terhadap anak di sekolah.
Pelatihan yang direncanakan ini tidak hanya akan membekali guru dengan pemahaman tentang penanganan kekerasan, tetapi juga akan menyediakan strategi pencegahan dan pemulihan bagi siswa yang menjadi korban.
Program ini diharapkan bisa menjadi model untuk pengembangan lebih lanjut di sekolah-sekolah lain di wilayah Sabah, terutama yang memiliki anak-anak Indonesia di bawah asuhan mereka.
Diskusi ini mencerminkan keseriusan kedua belah pihak dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman, adil, dan mendukung bagi setiap anak.
Kedua institusi berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, para guru di CLC akan lebih siap untuk memberikan perhatian dan tindakan yang tepat jika menghadapi situasi yang terkait dengan kekerasan atau pelecehan di sekolah.