Kota Kinabalu, 4 Oktober 2023 – Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) merayakan panen karya P5 dengan pameran kreatif. Salah satu karya yang dipamerkan menggunakan teknologi robotika.
Perayaan ini sendiri digelar oleh siswa-siswi SIKK kelas X SMA dan SMK (Fase E) pada Rabu (4/10) siang hari. Bertempat di lapangan Futsal SIKK, belasan stand pameran dipasang oleh para peserta yang terlibat.
Menurut Masayuki Nugroho, S.Pd. Gr. dan Fajar Mahfudin, S.Pd., Koordinator Program P5 Fase E, target Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut adalah agar siswa-siswi di SIKK memiliki sikap gotong royong dan kreatif dalam mengelola sampah. Apalagi, dalam kesempatan kali ini, tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diambil adalah Gaya Hidup Berkelanjutan.
“Harapannya, peserta didik kami dapat melihat isu-isu dalam gaya hidup berkelanjutan global. Maka, kami berharap bisa mulai mengambil aksi untuk membantu sustainability hidup di bumi,” ujar Masayuki Nugroho, selaku Koordinator P5 Jenjang SMA Fase E.
Meski demikian, untuk perayaan pertama dari program P5 Fase E, pihaknya berfokus pada bagaimana siswa mengelola sampah anorganik. Maka dari itu, dalam program kali ini, SIKK mengambil judul “Be a recycler, be a saver.”
Rangkaian kegiatan P5 di SIKK sendiri telah dijalankan selama 3 minggu dalam rentang September-Oktober 2023. Dengan demikian, perayaan panen karya P5 dengan pameran kreatif yang dilaksanakan pada Rabu (4/11) menjadi puncak program P5 dari keseluruhan 10 pertemuan.
“Kami mulai dari tahap temukan, yaitu mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap kemampuan diri sendiri dan peran diri di setiap kelompok, dan serta pemahaman Materi Pengolahan Sampah Anorganik,” tambah Fajar Mahfudin, S.Pd, selaku Koordinator P5 Jenjang SMK Fase E.
Selanjutnya, terdapat tiga tahapan lain sebelum sampai pada tahapan bagikan, yaitu Menggenapi proses dengan aksi pengolahan sampah anorganik serta melakukan evaluasi dan refleksi. Keempat tahapan itu, masing-masing dibagi menjadi 3 pertemuan, 2 pertemuan, 3 pertemuan, dan 2 pertemuan.
Pada tahapan keempat atau terakhir, yaitu bagikan, tampak antusias warga sekolah mengikuti perayaan panen karya. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta didik dari kelas lain dan juga dari tingkatan lain, seperti SMP dan SD. Bahkan, tampak pula Konsulat Jendral Republik Indonesia, Bapak Rafail Walangitan yang menyempatkan hadir di sela-sela kunjungan kerjanya.
Salah satu, peserta pameran bernama Fanya dari kelompok A-9 mengaku sangat senang terlibat dengan kegiatan panen karya P5 tersebut. Dirinya tampak semangat dalam menjelaskan konsep karya yang dibuat kelompoknya kepada setiap pengunjung yang bertanya.
“Nama karya kami adalah Bank Sampah dari Sampah. Kami membuat tempat sampah dengan proses ecobrick dan menggunakan teknologi robotika.” jelasnya.
Konsep ecobrick ciptaan kelompoknya memadukan sampah botol plastik dan teknologi sensor otomatis yang digerakan arduino dan micro controller.
Selain karya yang dipadukan robotika, masih banyak karya-karya lain yang dipamerkan. Selain mempunyai nilai estetika tinggi, karya-karya kelompok lain mempunyai nilai guna yang tinggi pula. (PP)