Kinabalu,5 Februari 2024 – Sekolah Indonesia Kota Kinabalu berkolaborasi dengan otoritas kesehatan setempat, yakni jabatan Kesehatan Negeri Sabah, Malaysia dengan mengadakan kegiatan imunisasi Campak serentak di SIKK. Hal ini dilakukan dengan tujuan menegaskan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan siswa dengan menghadapi tantangan global terkait peningkatan kasus campak. Dalam rangka merespons kebutuhan mendesak, sekolah ini mengumumkan penerapan program imunisasi campak sebagai langkah proaktif untuk melindungi komunitas sekolah dari potensi penyebaran penyakit yang sangat menular ini.
Kegiatan imunisasi campak ini diperuntukkan bagi seluruh siswa SIKK baik dari jenjang PAUD, SD, dan SMP, terutama usia 5-15 tahun. Hal ini direspon sangat cepat oleh SIKK dengan mendata izin pelaksanaan imunisasi kepada orang tua siswa lewat penyebaran formulir online terkait hal tersebut. Izin imunisasi dari orang tua ini dirasa sangat penting untuk disampaikan agar kedepannya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pasca imunisasi Campak ini.
Dari formulir yang telah disebarkan, didapatkan informasi awal bahwa sekitar 183 siswa diizinkan untuk mengikuti program imunisasi ini. Respon yang paling banyak diikuti adalah siswa/siswi dari jenjang PAUD dan SD. Dalam pelaksanaannya, ternyata diketahui terdapat siswa tambahan untuk pelakasanaan imunisasi atas sepersetujuan walikelas yang sudah konfirmasi kepada orang tua.
Pada acara imunisasi, pihak Jabatan Kesehatan mengawalinya dengan mengadakan sosialisasi terkait apa itu campak, bagaimana penyebarannya, dampak dan akibatya, serta urgensi pelaksanaan imunisasi sebagai pengetahuan awal kepada anak-anak tentang pentingnya melakukan imunisasi untuk pencegahan penyakit menular ini.
Dalam acara pembukaan, kepala sekolah juga menegaskan tentang pentingnya melakukan imunisasi, khusunya campak ini. Beliau menegaskan bahwa
Dari data yang tercatat di Jabatan Kesehatan Negeri Sabah, Daerah Sepanggar, sebagai kawasan sekolah, merupakan area penyebaran Campak dengan angka yang cukup tinggi. Hal inilah yang mendasari penyelenggaraan vaksinasi Campak di SIKK. Vaksinasi dianggap sangat penting mengingat tingginya area sepanggar atasa kasus-kasus yang dilaporkan untuk penyakit campak ini.
Vaksin campak umumnya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi MMR, yang juga melindungi terhadap gondongan (mumps) dan rubella (campak Jerman). Program imunisasi yang luas telah berhasil mengurangi prevalensi campak secara signifikan di banyak negara, tetapi upaya terus-menerus untuk mempertahankan cakupan vaksinasi yang tinggi diperlukan untuk mencegah potensi wabah dan melindungi kesehatan masyarakat.
Sekolah bersama otoritas kesehatan setempat telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap status imunisasi siswa dan staf. Orang tua dihimbau untuk memastikan bahwa vaksinasi anak-anak mereka telah diperbarui, karena mempertahankan cakupan vaksinasi yang tinggi sangat penting dalam mencegah penyebaran campak.
Campak, juga dikenal sebagai measles, adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus campak (Measles virus) yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan genus Morbillivirus. Campak umumnya menyerang anak-anak, tetapi dapat mempengaruhi orang dari segala usia yang belum pernah terinfeksi atau belum divaksinasi.
Gejala campak melibatkan beberapa tahap, dimulai dengan demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah (konjungtivitis). Beberapa hari setelah gejala awal muncul, biasanya muncul ruam kemerahan yang dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Selama periode infeksi, penderitanya dapat mengalami penurunan kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi sekunder seperti infeksi telinga atau pneumonia.
Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti bayi, anak-anak balita, dan orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Komplikasi dapat mencakup infeksi telinga, pneumonia, encephalitis (peradangan otak), dan dalam kasus yang jarang terjadi, kematian.
Campak, infeksi virus yang sangat menular, memerlukan perhatian serius dalam upaya pencegahan penularannya di lingkungan sekolah. Kesehatan siswa, staf, dan masyarakat lebih luas menjadi fokus utama dalam langkah-langkah pencegahan yang akan diimplementasikan.
Kolaborasi dengan Otoritas Kesehatan merupakan langkah sekolah dalam menegaskan komitmen Sekolah memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan bagi siswa/siswi SIKK. Sikap ini juga membantu sekolah tetap menjaga komunikasi terbuka dan kerjasama dengan otoritas kesehatan setempat untuk tetap mendapatkan informasi terkini terkait peningkatan pelayanan kesehatan yang baik. Tidak lupa, peran serta orang tua, wali, dan anggota staf juga sangat penting untuk turut berpartisipasi aktif dalam inisiatif ini demi menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan sehat serta teguh dalam komitmennya untuk memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan semua.
Terimakasih infonya kak, vaksin MMR ini emang gaboleh dilewatin. Kasian banget soalnya kalo sampe anak sakit gondongan