Kota Kinabalu, Malaysia – Acara SIVISA atau Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Visual Art kembali digelar untuk keempat kalinya. Kali ini, pembukaan SIVISA #4 digelar dengan semangat kolaborasi lintas budaya yang semakin menguat pada tanggal 2 Agustus 2025 di Kota Kinabalu.
SIVISA #4 tahun ini sedikit berbeda. Hal itu dikarenakan kegiatannya dihelat secara berkesinambungan dengan Pasporina #2 yang merupakan Pagelaran Seni untuk Indonesia dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-80.
Pembukaan dari rangkaian perhelatan seni tersebut berlangsung di Balai Seni Lukis Sabah. Dengan tema besar “Borneo for All”, kegiatan ini menghadirkan karya seni, pertunjukan budaya, dan silaturahmi sastra antara Indonesia dan Malaysia.
SIVISA #4 dibuka dengan serangkaian pertunjukan seni dari para siswa SIKK yang terdiri dari tarian, nyanyian, serta penampilan seni rupa. Pembukaan resmi dilakukan oleh Kepala SIKK, Bapak Sahyuddin, S.Pd., MA. TESOL dengan penandatanganan poster sebagai simbol dimulainya pameran. Lebih dari sekadar seremoni, pembukaan ini juga menjadi panggung perayaan semangat keberagaman dan kebudayaan serumpun.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Pengarah Balai Seni Lukis Sabah (Sabah Art Gallery), Sarah Elisya Ahmad, yang diwakili oleh Intan Munirah Hamzah; Pengarah Galeri Azman Hashim, Prof. Madya Dr. Mohammad Puad bin Bebit; Timbalan Galeri Azman Hashim, Mohd. Hilmey Bin Saili; Sastrawan Negeri Sabah sekaligus perwakilan Ikatan Penulis Sabah, H. Sukor Usin; serta wartawan-wartawan dari Indonesia maupun Malaysia.
“Kami berharap kegiatan SIVISA dapat semakin mempererat hubungan dua negara, Indonesia dan Malaysia, terutama dalam hal apresiasi seni. Kita patut berbangga hati, setiap tahunnya kegiatan ini selalu diramaikan oleh partisipasi pelajar-pelajar baik dari SIKK maupun dari sekolah Malaysia,” ujar Sahyuddin, S.Pd., MA TESOL, Kepala SIKK, dalam sambutannya.
SIVISA sendiri merupakan ajang tahunan yang digagas oleh SIKK sejak 2016 sebagai medium ekspresi seni pelajar Indonesia di perantauan. Dalam edisi keempat ini, SIVISA mengusung tema “Borneo for All” sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah tempat mereka menimba ilmu sekaligus membangun relasi sosial dan budaya. Tahun ini, karya seni rupa yang ditampilkan berasal dari siswa SD, SMP, SMA, hingga SMK, dengan jumlah karya melampaui target awal, yaitu “80 plus”.
Rangkaian pameran seni lukisnya sendiri berlangsung selama 2 bulan, yaitu satu bulan di Galeri Azman Hashim Universitas Malaysia Sabah dan satu bulan lagi di Balai Seni Sabah.
Pasporina #2 menjadi elemen seni lain yang mengiringi semarak seni rupa dalam SIVISA #4. Pada perhelatan kali ini, musik, tari, dan sastra tampil dalam bentuk apresiasi karya seni dan diskusi lintas generasi yang mempertemukan para seniman dan penulis dari Sabah dan Indonesia. Hal ini memperkuat semangat berkesenian, literasi, serta membangun jembatan pemahaman antarbudaya melalui beragam seni.