SIKK

”Fun Cooking” Cita Rasa Nusantara: Project P5 fase C kelas 5 A dan 5B

Kota Kinabalu, Malaysia —  Hari Kamis,  20 Februari 2024, menjadi ajang keceriaan siswa-siswi SD kelas 5 A dan B di lapang takraw yang disulap menjadi dapur ceria.  Dengan penuh semangat, mereka berkolaborasi bersama teman dan perwakilan orang tua dalam acara Fun Cooking, tahapan aksi Project P5 fase C yang bertemakan  “Makanan Tradisional Khas Nusantara”.

Dengan sigap, semua siswa secara berkelompok mempersiapkan semua bahan-bahan masakan sesuai jenis hidangan yang sudah dirancang.  Tak lupa, peralatan masak seperti kompor  portable, wajan, spatula, panci dan alat makan juga disusun rapi di meja masing-masing.

Sekitar pukul 07.15 acara dibuka oleh ketua proyek sekaligus walikelas 5A, Bapak Aksar.  Beliau memaparkan teknis pelaksanaan selebrasi berikut ketentuan-ketentuan pelaksanannya.

“ Hari ini, kita akan belajar memasak makanan khas Indonesia yang enak dan bergizi. Kita juga akan mengenal lebih dekat budaya dan tradisi kita melalui makanan, “ujar beliau pada sesi pembukaan.

Sementara ibu, Bu Nurkaenah, walikelas 5B, menambahkan bahwa selama memasak, kita harus saling membantu dan bekerja sama. Beliau juga menyampaikan tentang pentingnya menjaga keselamatan dalam memasak.

“Kita juga harus berhati-hati saat menggunakan alat-alat dapur, seperti pisau atau kompor. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan setelah memasak, “ ujarnya memberikan arahan.

Bak dapur Masterchef, semua siswa asik bereksperimen dengan menu-menu andalan mereka.  Ada nasi kuning ayam sasando, nasi kuning nusantara, kapurung, mie tek-tek, ayam taliwang, dan aneka masakan lainnya.  Suara spatula yang beradu dengan kuali, dicampur aroma wangi dari bum-bumbu yang ditumis dan direbus membuat arena lapang takraw berubah menjadi ceria.

Sekitar kurang lebih dua jam setengah, para siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan masakan sampai menghidangkannya.  Dengan sepenuh hati, mereka bahu membahu menyelesaikan masakan agar sesuai target yang telah ditetapkan.

Para siswa tak menghiraukan cucuran peluh akibat panasnya uap masakan. Sesekali, cipratan minyak pun  membuat mereka meringis kesakitan.  Namun demikian, mereka tetap antusias meproses masakan, mulai dari mengiris, menggoreng, menumis, hingga mengukus mereka Jalani dengan perasaan gembira.

“ Saat mau masak nasi kuning, saya merasa bingung, berapa takaran bumbunya.  Tetapi setelah dibantu oleh orang tua, saya menjadi tidak terbebani, ujar Muhammad Sultan Bayazid, salah satu siswa kelas 5B.

Akhirnya, semua kelompok dapat menyelesaikan masakannya sesuai target yang diharapkan, meski ada yang lebih awal selesai dan ada yang last minute baru selesai.   Semua hidangan disiapkan dengan cantik dan penuh hiasan.

Dengan ceria kepala sekolah berbincang dengan siswa yang sudah siap di depan stand-nya masing-masing.  Dalam dialognya, para siswa memperkenalkan aneka masakan yang ada di hadapannya.  kepala sekolah juga bertanya seputar masakan tersebut mulai dari bumbu sampai cara membuatnya.  Semua pertanyaan itu dengan lihai dijawab oleh para siswa.

Tidak lupa, para guru juga  diundang untuk mencicipi aneka masakan yang tersaji.  Satu persatu mereka merasakan dan berkomentar bagaimana rasa masakan  hasil kreasi siswa.

“Wah, rasanya enak,ya! Meski ada yang sedikit asin dan ada juga yang hambar, tetapi dapat diterima lidah.  Anak-anak udah pinter banget buat masakan seperti ini.   Kapurungnya best, nasi kuningnya juga enak, sambalnya pedas, mantap!, tutur Bu Siti Ningrum, salah satu guru SD  dengan penuh apresiasi.

Proyek ini diharapkan mampu membangun pemahaman siswa dengan mengenal dan melestarikan  budaya serta kuliner Indonesia.  Tidak hanya itu, lewat kegiatan fun cooking, anak-anak dapat belajar keterampilan memasak, yang merupakan life skill yang penting untuk bekal di kemudian hari. (*)

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *