Kota Kinabalu, 02 Desember 2024– Kepala Sekolah dan guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), yaitu Sahyuddin, Panji Pratama, Dadan M. Ramdhan, Nasrullah Ali Fauzi, dan Mudrika terlibat dalam Penganugerahan Puisi K Bali, Sabah, malaysia. Kelimanya mendapatkan pinggat penghargaan sebagai pegiat diplomasi budaya dan sastra di Sabah. Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasi kelimanya dalam mengembangkan kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan di negeri Sabah. Pinggat penghargaan tersebut disampaikan pada puncak acara Hadiah Puisi K. Bali 2023-2024 terlaksana secara meriah di aula kompleks Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Sabah, Malaysia pada Sabtu (30/11). Acara Hadiah Puisi K. Bali merupakan penghargaan bagi para penyair ASEAN yang terselenggara sejak Oktober 2023 sampai dengan pertengahan tahun 2024 dengan jumlah 44 manuskrip buku kumpulan puisi.
Sementara itu, Panji Pratama juga termasuk ke dalam salah satu finalis Hadiah Puisi K. BALI dan mendapat penghargaan dalam acara Penganugerahan Puisi K Bali, Sabah, malaysia. Acara yang diinisiasi bersama oleh Ikatan Penulis Sabah (IPS), Rumah Puisi Hasyuda Abadi, DBP Cawangan Sabah, dan Institut Latihan Perindustrian Kota Kinabalu (ILPKK), Malaysia
Acara tersebut turut dihadiri oleh 100 orang tamu undangan, termasuk Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Sabah, YB Datuk Dr. Haji Mohd Arifin bin Datuk Haji Mohd Arif; Pengarah DBP Cawangan Sabah, Puan Jennitah binti Noordin; Rektor, Universiti Teknologi MARA Cawangan Sabah, Profesor Madya Dr. Rozita binti Mohammed; Pengarah ILPKK, Tuan Ts. Sudirman bin Hammade; dan Ketua Satu IPS, Awang Abdul Muizz bin Awang Marusin.
Dalam kesempatannya, pihak Kerajaan Negeri Sabah yang diwakili Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Sabah, YB Datuk Dr. Haji Mohd Arifin bin Datuk Haji Mohd Arif, berjanji akan terus membantu persatuan penulis dalam usaha menghasilkan lebih banyak karya bahasa dan sastera.
“Tahun ini, kami telah membantu banyak komunitas bahasa dan sastera di Sabah. Tahun depan, kami akan membuka kesempatan kepada banyak komunitas serupa yang belum menerima bantuan. Kami berjanji akan mendorong mereka untuk membuat program yang berkenaan dengan bahasa dan sastera agar dapat menerbitkan karya,” ujar beliau saat memberikan sambutan.
Selanjutnya, Datuk Arifin juga turut memuji pelaksanaan acara internasional tersebut apalagi dengan membawa ketokohan dan sumbangan tokoh penulis Sabah, K. Bali.
“Adanya manuskrip sejumlah 44 buah karya 42 orang penulis Malaysia dan Indonesia merupakan suatu masukan yang baik terhadap perkembangan bahasa dan sastera di Sabah, Malaysia. Saya harap, pada tahun-tahun selanjutnya, akan bertambah lagi peserta dari negara-negara ASEAN lainnya sebagai suatu diplomasi sastra dan budaya yang baik,” kata Datuk Arifin.
Proses panjang penganugerahan Hadiah Puisi K. Bali 2023-2024 juga diakui benar oleh penyelenggara dan juri yang terlibat. Bahkan, melalui empat tahapan penyeleksian ketat, kompetisi ini melibatkan 22 orang juri profesional berlatar belakang sastrawan, kritikus sastra, dan akademisi dari Malaysia dan Filipina.
Profesor Madya Datuk Dr Haji Ramzah Dambul selaku Ketua Panitia sekaligus akademisi sastra menyampaikan bahwa dari empat proses saringan tersebut, akhirnya terpilih enam manuskrip kumpulan puisi yang masuk final. Masing-masing berjumlah tiga buah manuskrip dari Malaysia dan Indonesia.
“Kami melalui proses yang tidak mudah untuk dapat menyeleksi karya-karya peserta ini. Pada akhirnya kami memilih enam finalis ini dari kualitas dan disiplin karya. Dua di antaranya akhirnya terpilih sebagai Pemenang Hadiah Utama,” ujarnya saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban juri.
Dalam acara pengumuman pemenang, Ahmadun Yosi Herfanda (Indonesia) dan Sarah Ross (Malaysia) diumumkan sebagai Pemenang Utama Hadiah Puisi K. Bali dan berhak membawa pulang uang tunai sejumlah RM1.500 per orang. Selain itu, empat orang finalis lainnya, yaitu Hamidah binti Pengiran Abdul Rahman (Malaysia), Noor Aisyah binti Maidin (Malaysia), Panji Pratama (Indonesia), dan Zup Dompas Usman (Indonesia) turut membawa pulang Hadiah Penghargaan berupa uang tunai sebesar RM500. Selain mendapatkan uang tunai, seluruh pemenang akan menerima 20 buah buku kumpulan sajak mereka masing-masing yang telah diterbitkan IPS.
Dalam acara tersebut juga, terdapat sejumlah 14 buah buku lain dari berbagai genre yang juga diterbitkan IPS sepanjang tahun 2024. Seluruh buku-buku tersebut di-launching langsung oleh Datuk Arifin. Selain itu juga terdapat penghargaan khusus bagi sejumlah penulis dan pegiat literasi di Sabah, Malaysia. (*)