Exsaris Januar, seorang guru berprestasi dari Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Kota Kinabalu, telah berhasil meraih gelar Duta Teknologi Provinsi Sekolah Indonesia Luar Negeri tahun 2024. Kompetisi ini merupakan bagian dari Lomba PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Lomba PembaTIK ini bertujuan untuk mengapresiasi inovasi guru-guru dalam mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Kompetisi PembaTIK terdiri dari empat level: Level 1 Literasi, di mana para guru diuji kemampuan dasar mereka dalam literasi teknologi; Level 2 Implementasi, yang mengharuskan mereka untuk menerapkan teknologi dalam pembelajaran; Level 3 Kreasi, di mana guru-guru dituntut untuk menciptakan media pembelajaran yang inovatif; dan Level 4 Berbagi serta Kolaborasi, yang mengedepankan kemampuan berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Exsaris Januar berhasil melewati semua tahapan ini dengan gemilang.
Dalam ucapan kemenangannya, Exsaris Januar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memotivasi dirinya hingga mencapai titik ini. Secara khusus, ia menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Bapak Sahyuddin, dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu, Bapak Rafail Walangitan. Dukungan mereka, menurut Exsaris, sangat berarti dalam perjalanan kariernya.
Exsaris juga berterima kasih kepada BLPT Kemendikdasmen karena telah mengikutsertakan SILN dalam kegiatan seleksi Duta Teknologi Anugerah Ki Hajar untuk tahun kedua berturut-turut. Menurutnya, kesempatan ini sangat berharga bagi guru-guru SILN untuk menunjukkan inovasi mereka dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran serta membangun jaringan dengan sesama pendidik di berbagai penjuru dunia.
Prestasi ini diraih Exsaris setelah berkompetisi dengan guru-guru SILN dari berbagai belahan dunia. Tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah, namun dengan dedikasi dan ketekunannya, Exsaris mampu menunjukkan inovasi dan kemampuan luar biasa dalam setiap level kompetisi, dari literasi teknologi dasar hingga kolaborasi tingkat lanjut.
Pada puncak perayaan Hari Guru Nasional 2024 di Gedung D Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Exsaris resmi dinobatkan sebagai Duta Teknologi. Penghargaan ini menjadi kado terindah bagi Exsaris pada Hari Guru tersebut, sekaligus pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya.
Salah satu inovasi besar yang diusung oleh Exsaris adalah pengembangan model pembelajaran EXARIS, yang berbasis aplikasi LUMI for Education. Model pembelajaran ini dirancang untuk membuat media pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi siswa sekolah dasar, terutama anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang ada di Sabah Malaysia.
Penggunaan aplikasi LUMI memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan materi pembelajaran secara lebih dinamis, meningkatkan minat dan motivasi belajar mereka. Exsaris juga membuat webinar berbagi praktik baik lintas 3 benua saat kegiatan level 4 berbagi dan berkolaborasi saat seleksi duta.
Aplikasi LUMI juga sangat sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar, memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Melalui media pembelajaran yang inovatif ini, siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan, sehingga meningkatkan keterampilan abad 21 mereka, seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
Sebagai apresiasi atas prestasinya, Exsaris bersama para Duta Teknologi terpilih dari 39 provinsi lainnya, menerima sejumlah hadiah. BLPT Kemendikdasmen memberikan uang pembinaan sebesar 15 juta rupiah, sebuah laptop Chromebook, plakat, baju kerja, dan berbagai hadiah menarik lainnya. Hadiah-hadiah ini tidak hanya sebagai bentuk penghargaan tetapi juga sebagai dukungan untuk terus berkarya dan berinovasi dalam pendidikan.
Selain itu, para pemenang juga diajak untuk mengunjungi kantor Google for Education di Jakarta. Pengalaman ini sangat berharga bagi Exsaris dan para pemenang lainnya, memberikan mereka wawasan baru tentang teknologi pendidikan terkini dan kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli di bidangnya.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi bagi Exsaris, tetapi juga membawa nama baik Sekolah Indonesia Luar Negeri Kota Kinabalu dan menginspirasi guru-guru lainnya untuk terus berinovasi dalam pendidikan. Exsaris berharap keberhasilannya dapat memotivasi rekan-rekannya untuk tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri, demi kemajuan pendidikan Indonesia di kancah internasional.
Keberhasilan Exsaris juga menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari kepala sekolah, konsulat, hingga kementerian. Kolaborasi dan dukungan inilah yang menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif untuk inovasi dan pengembangan teknologi.
Pengalaman Exsaris Januar dalam kompetisi ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dedikasi, kreativitas, dan dukungan yang tepat, guru-guru Indonesia dapat mencapai prestasi yang luar biasa. Semoga pencapaian Exsaris ini menginspirasi lebih banyak guru untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
Prestasi ini juga menunjukkan bahwa dengan teknologi, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan efektif. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan menyenangkan bagi siswa, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Semoga pencapaian Exsaris Januar ini menjadi inspirasi bagi guru-guru lainnya untuk terus berinovasi dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran