SIKK

SMA Terbuka Jarak Jauh (TJJ)

Latar Belakang Pendirian SMA TJJ

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu merupakan perwujudan kehadiran negara dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu bagi WNI di luar negeri.  SIKK melayani akses pendidikan dimulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK, dan menjadi induk bagi layanan pendidikan alternatif dalam bentuk Community Learning Center (CLC) jenjang SD dan SMP serta program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C. 

Sejak berdiri tahun 2008 hingga saat ini, SIKK telah meluluskan 5.785 peserta didik SD, 5.574 peserta didik SMP, 321 peserta didik SMA, dan akan meluluskan 47 peserta didik SMK. Selain itu, program pendidikan kesetaraan telah meluluskan 11.718 peserta didik paket A, 797 peserta didik paket B, dan 664 peserta didik paket C. Jumlah total anak-anak Indonesia di Sabah dan Sarawak yang telah terlayani pendidikan dan lulus berjumlah 24.859 peserta didik, sedangkan jumlah siswa yang masih aktif belajar di SIKK dan CLC di Sabah dan Sarawak berjumlah 20.299 peserta didik.  

Dalam perjalanannya, lulusan SD dan SMP di Malaysia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Seiring dengan keterbatasan daya tampung di sekolah induk (SIKK), sejak tahun 2013, lulusan SMP dikirim ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA dan SMK. Sejak tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus memberikan beasiswa Afirmasi Direktorat Menengah (Adem). 

Adapun potensi lulusan SMP/Paket B tahun 2021 sekitar 1.406 peserta didik yang penyaluran lulusan direncanakan sebagai berikut:

  1. Penyaluran lulusan tersebut direncanakan melalui kuota Adem TKI 500, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan membuka 200 kuota, SIKK sekitar 147, dan sisanya sekitar 200 melalui jalur yayasan atau mandiri. 
  2. Terdapat sekitar 359 lulusan SMP dari CLC atau SIKK yang masih belum dapat terlayani secara optimal untuk melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. 

Belum terlayaninya lulusan SMP dari CLC atau SIKK diantaranya disebabkan oleh beberapa faktor utama, yakni: pertama daya tampung SMA dan SMK di SIKK terbatas; kedua, biaya hidup dan tempat tinggal yang mahal jika melanjutkan ke SIKK; ketiga, dokumen siswa yang tidak lengkap (illegal). Permasalahan belum terlayaninya pendidikan bagi peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi Selain masalah lulusan SMP, ternyata lulusan SD yang melanjutkan ke jenjang SMP pun mengalami beberapa masalah di antaranya rendahnya kesadaran orang tua terkait pendidikan, jarak tempat tinggal yang jauh dari sekolah, secara geografis akses jalan yang sulit untuk dijangkau oleh pelayanan pendidikan, kekurangan tenaga pengajar, jangkauan sinyal yang masih kurang, serta sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang minim.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu mulai mengembangkan layanan pendidikan melalui Sekolah Terbuka dengan pola Pendidikan Jarak Jauh. Saat ini sudah dimulai dari jenjang SMA. Sekolah Terbuka Jarak Jauh SMA SIKK dikembangkan dari lulusan Community Learning Center (CLC) jenjang SMP yang sudah ada dengan membuka Tempat Kegiatan Belajar Jarak Jauh (TKBJJ) yang tidak dapat terjangkau oleh SIKK dengan peran SIKK tetap sebagai induknya.

Program Sekolah Terbuka Jarak Jauh SMA SIKK merupakan program baru dan membutuhkan sebuah panduan yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan yang wajib dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Terbuka Jarak Jauh SMA SIKK.

DSC08398
DSC08426

Tujuan

Menyelenggarakan pendidikan Terbuka Jarak Jauh jenjang SMA
Menerapkan sistem manajemen pembelajaran atau Learning Management System (LMS) dalam proses kegiatan belajar mengajar SMA Terbuka Jarak Jauh SIKK dengan dukungan SEAMOLEC.
Memperluas layanan pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia di SIKK dan CLC Sabah-Sarawak.
Meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia di SIKK dan CLC Sabah-Sarawak.